Review Buku “Killing Commendatore” oleh Haruki Murakami

“Killing Commendatore” adalah salah satu karya terbaru dari Haruki Murakami yang diterbitkan pada tahun 2017 di Jepang dan kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Novel ini, seperti karya-karya Murakami lainnya, menggabungkan unsur realisme magis, mitologi, dan introspeksi filosofis yang mendalam. Dengan panjang lebih dari 600 halaman, “Killing Commendatore” membawa pembaca ke dalam dunia yang penuh dengan mimpi, kenyataan, dan pertanyaan tentang identitas serta makna hidup. Dalam ulasan ini, kita akan membahas berbagai aspek yang menjadikan novel ini unik, serta bagaimana Murakami mengeksplorasi tema-tema universal melalui cerita yang kompleks.

Plot dan Premis Utama

Cerita “Killing Commendatore” dimulai dengan narator yang tidak disebutkan namanya, seorang pelukis yang baru saja berpisah dengan istrinya. Di tengah proses pemulihan emosionalnya, dia pindah ke sebuah rumah terpencil di pegunungan milik seorang pelukis terkenal, Tomohiko Amada, yang sebelumnya adalah mentor sang narator. Di rumah tersebut, sang pelukis menemukan sebuah lukisan misterius berjudul “Killing Commendatore”, yang menggambarkan sebuah peristiwa sejarah yang tidak dikenal, serta menampilkan gambar sosok yang menyerupai figur seorang prajurit.

Semakin dalam sang pelukis meneliti lukisan tersebut, semakin ia terperangkap dalam dunia yang penuh dengan teka-teki. Lukisan tersebut tidak hanya menjadi kunci untuk mengungkap sejarah masa lalu, tetapi juga membawa narator ke dalam pengalaman-pengalaman supernatural yang semakin sulit dibedakan antara mimpi dan kenyataan. Tema waktu, takdir, dan peristiwa berulang pun muncul secara perlahan, memberikan rasa ambigu yang membingungkan namun menarik bagi pembaca.

Karakter dan Karakterisasi

Salah satu kekuatan utama Murakami adalah kemampuannya dalam menciptakan karakter-karakter yang terasa hidup, meski seringkali terjebak dalam realitas yang surreal. Dalam “Killing Commendatore”, sang narator adalah sosok yang penuh keraguan dan kebingungan. Dia seorang pelukis yang sedang mencari makna dalam hidup setelah perceraiannya. Namun, seperti banyak karakter Murakami lainnya, narator ini juga menghadapi dunia luar yang sering tidak dapat dipahami, yang sering kali mengarah pada pertanyaan-pertanyaan eksistensial.

Tokoh-tokoh lain yang muncul dalam cerita juga memiliki kedalaman yang luar biasa. Ada seorang wanita misterius bernama Mariye, yang menjadi bagian dari narator’s perjalanan dalam memahami lukisan tersebut. Kehadiran Mariye tidak hanya memberikan elemen romantis, tetapi juga menghadirkan ketegangan psikologis yang memperkuat tema pencarian jati diri.

Selain itu, karakter lain yang tak kalah penting adalah sosok Tomohiko Amada, pelukis yang telah meninggal. Meskipun tubuhnya telah tiada, pengaruhnya terhadap narator sangat besar, baik melalui karya-karyanya maupun kenangan-kenangannya. Amada adalah gambaran dari seorang artis yang, seperti narator, terjebak dalam pencarian makna dan identitas yang tak pernah selesai.

Tema: Antara Mimpi dan Kenyataan

Seperti karya-karya Murakami lainnya, tema besar yang diangkat dalam “Killing Commendatore” adalah pencarian makna hidup. Namun, apa yang membedakan novel ini adalah cara Murakami mengaburkan batas antara kenyataan dan dunia mimpi. Narator yang terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan kejadian aneh dan tidak bisa dijelaskan, sering kali merasakan bahwa kenyataan itu sendiri tampaknya lebih seperti sebuah ilusi. Perjalanan narator menjadi sebuah metafora bagi pencarian akan kebenaran, yang kadang sulit dibedakan dari pengaruh imajinasi dan mimpi.

Kehadiran lukisan yang misterius, peristiwa supernatural, dan figur-figur yang muncul secara tiba-tiba memberikan kedalaman pada tema ini. Seiring berjalannya cerita, pembaca semakin disuguhkan dengan kenyataan bahwa pencarian akan identitas dan makna hidup tidak selalu mengarah pada jawaban yang pasti. Sebaliknya, pencarian tersebut sering kali berujung pada lebih banyak pertanyaan.

Murakami dengan cerdas menggabungkan elemen-elemen mitologi dan sejarah untuk menciptakan dunia yang seakan-akan terjalin dengan dunia kita yang nyata, namun dalam waktu yang sama terasa sangat jauh dan tidak dapat dijangkau. Lukisan “Killing Commendatore” berfungsi sebagai titik fokus dari pertanyaan besar mengenai bagaimana kita memahami sejarah, takdir, dan peran kita dalam dunia yang penuh misteri.

Gaya Penulisan Murakami

Salah satu ciri khas yang selalu ditemukan dalam karya-karya Murakami adalah gaya penulisan yang tenang, tapi dengan lapisan emosi yang dalam. Di dalam “Killing Commendatore”, Murakami menggunakan narasi yang sangat reflektif dan introspektif. Meskipun novel ini penuh dengan kejadian-kejadian aneh dan kadang-kadang mengarah ke dunia yang penuh fantasi, alur ceritanya tetap berjalan dengan ritme yang lambat dan penuh dengan observasi mendalam terhadap karakter-karakternya.

Selain itu, seperti biasa, Murakami juga menyelipkan banyak referensi budaya pop dan elemen-elemen musik yang menggambarkan kecintaannya terhadap jazz dan literatur Barat. Lagu-lagu dari musisi jazz terkenal sering menjadi latar dalam cerita, memberikan nuansa yang lebih kaya pada dunia yang dia bangun.

Kesimpulan


Killing Commendatore
adalah karya yang penuh dengan refleksi mendalam, ambiguitas, dan imajinasi yang khas dari Haruki Murakami. Seperti dalam banyak novelnya, Murakami mengajak pembaca untuk mempertanyakan realitas yang ada dan memperkenalkan sebuah dunia yang tidak hanya menggugah secara visual, tetapi juga emosional dan intelektual. Dengan tema-tema tentang pencarian makna hidup, identitas, dan batas antara mimpi dan kenyataan, buku ini menjadi bacaan yang kompleks dan memikat bagi siapa saja yang menyukai cerita yang penuh dengan lapisan dan teka-teki.

Namun, meskipun novel ini memiliki kekuatan naratif yang luar biasa, tidak semua pembaca mungkin akan menyukai gaya penulisan Murakami yang perlahan dan berlapis. Bagi mereka yang terbiasa dengan alur cerita yang lebih langsung, Killing Commendatore mungkin terasa terlalu abstrak atau membingungkan. Meski demikian, bagi para penggemar Murakami atau mereka yang mencari pengalaman membaca yang penuh pemikiran dan imajinasi, novel ini pasti akan memberikan sebuah perjalanan yang sulit dilupakan.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.